Oleh: Diah Niken Saraswati
Buat kamu yang lagi nyari Tempat Wisata dan suka main Alat Musik, Banten
cocok dijadikan tujuan wisata kamu. Karena Banten punya banyak alat musik yang patut kamu cobaaa.
Diantaranya sebagai berikut:
Sebelum
budaya dan agama Islam masuk ke Indonesia, Bedug telah lebih dulu dikenal oleh
masyarakat Banten sebagai gendang tradisional dan sarana komunikasi. Dahulunya
Bedug Banten dimainkan dalam seni rampak Bedug atau seni memainkan Bedug secara
bersama-sama. Bedug Banten tidak berbeda dengan Bedug yang selama ini kita
kenal.
Ia
terbuat dari bahan kayu besar yang berongga di bagian tengahnya dan diberi
membran berupa kulit sapi atau kerbau di salah satu sisinya. Untuk
merenggangkan membran, tali dan pasak dipasang secara kuat sehingga saat
dipukul, Bedug bisa menghasilkan suara yang lebih keras.
Setelah
budaya dan agama Islam masuk, Alat Musik Tradisional Banten ini kemudian
beralih fungsi menjadi sarana penunjuk masuknya waktu sholat untuk umat muslim.
Kebiasaan menggunakan bedug tersebut kemudianmenyebar ke seluruh masyarakat
Melayu di daerah lainnya yang telah memeluk agama Islam.
Angklung
tidak hanya dikenal sebagai Alat Musik Tradisional Jawa Barat. Di Kabupaten
Lebak, angklung juga menjadi instrumen yang telah lama ada dalam kebudayaan
masyarakat Baduy. Nama Angklung di daerah ini adalah Angklung Buhun. Ia dimainkan dengan
cara digoyang-goyangkan sambil menari dalam Upacara Seren Taun atau Ritual Adat
lainnya. Saat ini Angklung buhun mulai kembali dilestarikan dan diajarkan pada
anak-anak usia sekolah.
Dinamakan
Dogdog lonjor karena Alat Musik Tradisional Banten Selatan ini menghasilkan
bunyi dog-dog saat dimainkan. Sementara Lonjor sendiri dalam bahasa Banten
berarti panjang, sesuai dengan bentuknya yang panjang hampir 1 meter. Dog-dog
lonjor terbuat dari batang kayu berdiameter 20 sampai 30 cm yang berongga di
bagian tengahnya. Di salah satu ujung rongga ditutup dengan kulit hewan sebagai
membrannya. Semakin renggang membran kulit hewan yang dipasang, maka semakin
nyaring pula bunyi instrumen ini saat dimainkan. Dogdog Lonjor biasanya dimainkan
secara bersama-sama dalam Upacara Seren Taun bersama Angklung Buhun atau
sebagai pengiring lagu-lagu daerah Banten.
Pantun
Bambu adalah jenis alat musik tradisional Banten yang dibuat dari bahan bambu.
Bambu yang menjadi resonator dalam instrumen ini biasanya berdiameter 10 cm
dengan panjang 80 cm. Sebagai penghasil bunyi, dalam Alat Musik ini dipasangi 3
senar yang terbuat dari sembilu (kulit bambu). Kendati memiliki senar,
instrumen ini tidak dimainkan dengan cara dipetik atau digesek, melainkan
dipukul menggunakan tangkai khusus. Dahulunya, pantun bambu dimainkan sebagai
sarana hiburan pelepas lelah para petani saat beristirahat di gubuk atau saung
setelah seharian bekerja. Namun, dalam perkembangannya, instrumen ini telah
banyak dikolaborasikan dengan alat musik lainnya seperti patingtug, rudat,
terbang gede untuk mengiringi tari-tarian daerah dan lagu daerah Banten.
Alat Musik Lesung atau Lisung
Lesung
dan Alu sejatinya memiliki fungsi utama sebagai alat penumbuk padi di masa
silam. Akan tetapi, bunyi-bunyian unik yang dihasilkan saat Alu bertumbuk
dengan Lesung, terlebih bila digunakan secara bersamaan, alat rumah tangga ini
kemudian beralih fungsi menjadi Alat Musik Tradisional. Instrumen yang
mengasilkan bunyi-bunyian ritmis ini biasanya dimainkan dalam upacara
penyambutan pesta panen.
Nah, itulah beberapa Alat Musik Tradisional Banten
dan penjelasannya. Sebetulnya, masih banyak jenis Alat Musik lainnya yang
terdapat dalam Budaya Banten, hanya saja kelima alat musik di ataslah yang
diperkirakan murni berasal dari budaya Banten yang asli. Semoga bermanfaat.
Dalam UAS Public Relations,
A2 Public Relations Mengambil Tema “ Muatan Lokal Yang Ada Di Banten”. Dyah
Niken Saraswati dari kelompok 5 sebagai pembuat artikel dengan rubrik
“kebudayaan”. Dyah Niken ini mengambil Alat Musik Khas Banten diantaranya Alat Musik
Bedug, Alat Musik Angklung Buhun, Alat Musik Dogdog Lonjor, Alat Musik Pantun
Bambu dan Alat Musik Lesung atau Lisung.
Komentar
Posting Komentar