Oleh: Arlin Muffida
Permainan ini menggunakan bambu sebagai bahan
utama pembuatannya dan siapa pun bisa membuatnya dengan mudah. Pletokan dibuat
dari bambu, panjang sekitar 30 cm dengan diameter 1/2 sampai 1 cm. Bambu
dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua.
Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan
bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain,
ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit
membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat
dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru
dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Cara bermainnya pun sangat mudah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar bisa sampai 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini sering dimainkan untuk perang-perangan.
Cara bermainnya pun sangat mudah pertama peluru dimasukkan dengan batang penolak sampai ke ujung laras. Peluru kedua dimasukkan dan ditolak dengan batang penolak. Peluru kedua ini mempunyai dobel fungsi. Fungsi pertama sebagai klep pompa untuk menekan peluru pertama yang akan ditembakkan. Fungsi kedua menjadi peluru yang disiapkan untuk ditembakkan berikutnya. Tembakan ini akan menimbulkan bunyi pletok dan peluru terlontar bisa sampai 5 meter dan relatif lurus. Permainan ini sering dimainkan untuk perang-perangan.
Komentar
Posting Komentar