Oleh: Sarah Faradiba
Bagi kalian yang suka dengan Kebudayaan. Apalagi yang berbau tentang Rumah Adat, khususnya
didaerah Banten, kalian wajib kesini!!!!
Jika kamu memilih Wilayah Provinsi Banten sebagai destinasi wisata
kebudayaan, khususnya Rumah Adat Daerah
yang hanya ada satu-satunya yaitu diwilayah Suku Baduy. Silahkan mengunjunginya
Rumah Adat Banten (Sulah Nyanda)
Provinsi Banten merupakan sebuah Provinsi yang
terletak di ujung Barat dari Pulau Jawa. Provinsi satu ini merupakan hasil
pemekaran dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang baru diresmikan ditahun 2000
silam. Meskipun secara administratif provinsi Banten ini masih tergolong muda,
namun bukan berarti bahwa Masyarakat dari Provinsi ini masih terbelakang dalam
hal Kebudayaan.
Peradaban masyarakat Provinsi
Banten sendiri sudah terbangun jauh sebelum Provini Banten ini terbentuk. Salah
satu buktinya yaitu dengan adanya desain Rumah Adat Banten yang berasal dari
kebudayaan Suku Baduy di Provinsi Banten bagian Barat. Rumah adat bernama Sulah
Nyanda ini disebut dengan Rumah Adat yang unik karena mempunyai desain yang
menyatu dengan alam. Nah seperti apakah struktur dan pembagian ruangan pada
rumah adat Sulah Nyanda tersebut? Berikut ini penjelasannya.
Struktur Rumah Sulah Nyanda
Dilihat dari segi struktur bangunannya, material
dari rumah adat Provinsi Banten ini secara keseluruhan terbuat dari bahan dasar
yang berasal dari alam. Bambu menjadi bahan utama di dalam proses pendirian
rumah adat sulah nyanda ini, sementara batu, kayu, dan juga ijuk menjadi
pelengkapnya.
Batu dipakai sebagai alas pondasi. Batu yang
digunakan yaitu batu datar yang berukuran besar sehingga bisa dipendam di dalam
tanah. Batu yang umumnya diperoleh dari kali ini berfungsi mencegah tiang rumah
supaya tidak cepat melapuk. Untuk diketahui, bahwa kayu tiang rumah akan mudah
keropos jika langsung bersentuhan dengan tanah.
Pemasangan pondasi pada Rumah Adat Provinsi
Banten tidak dilakukan dengan cara merusak struktur tanah. Jika tanah tempat
dibangunnya rumah mempunyai kontur miring, maka pondasi juga menyesuaikan. Hal
tersebutlah yang membuat tinggi dari tiang penyangga rumah adat ini tidak dapat
disamakan.
Tiang Rumah Sulah Nyanda sendiri berasal dari
balok kayu berukuran besar. Kayu yang dipakai untuk tiang haruslah kayu yang
sangat kuat dan tahan lama, seperti kayu jati, mahoni, ataupun kayu akasia.
Kayu yang kuat pada tiang tentunya sangat diperlukan guna ketahanan rumah,
sebab tiang merupakan tempat menopangnya kerangka atap sekaligus juga kerangka
lantai.
Untuk bagian dinding, rumah adat ini biasanya
memakai anyaman bambu yang disebut dengan bilik. Penggunaan bilik ini memberikan
kesejukan bagi para penghuni rumah karena sirkulasi udara bisa dengan mudah
masuk dan keluar melalui celah anyaman. Hal inilah yang menyebabkan mengapa
Rumah Adat Provinsi Banten ini tidak mempunyai jendela. Sementara bagian
lantainya memakai bilah-bilah papan yang disusun secara sejajar atau memakai
bambu yang telah dibuat menjadi datar (palupuh).
Pada bagian atap rumah ini
memakai bilah bambu dan ijuk. Bilah bambu dipakai sebagai kerangka atap,
sementara ijuk dipakai sebagai atapnya. Ijuk juga bisa diganti dengan bahan
daun alang-alang yang sudah dianyam.
Pembagian Ruangan Rumah Sulah Nyanda
Rumah Adat Provinsi Banten ini dari dahulu
sampai saat ini masih tetap digunakan sebagai desain utama hunian bagi
masyarakat suku Baduy di Banten Barat.
Dalam menunjang fungsinya tersebut, Rumah Khas Provinsi Banten tersebut dibagi
menjadi beberapa ruangan, yakni sosoro (depan), tepas (tengah), dan juga ipah
(belakang).
Sosoro, ruangan ini letaknya dibagian depan
rumah. Di dalam bahasa Indonesia bisa juga disebut teras. Pada bagian ini
digunakan untuk menerima para tamu, tempat bersantai, sekaligus juga tempat
beraktivitas para perempuan ketika di pagi hari, seperti menenun.
Tepas, ruangan ini dipakai untuk pertemuan
keluarga, bersantai, kenduri, dan tidur di malam hari.Ipah, ruangan ini letaknya berada dibagian
belakang dan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai macam persediaan
makanan sekaligus juga tempat memasak.
Bagaimana dengan
penjelasannya? Apalah kalian tertarik? Dijamin kalian bakal dapat pengalaman
yang tidak terlupakan! Jangan lupa dikunjingin yahhh
Dalam UAS Cyber Public Relations, A2 Public Relations Mengambil tema
“Muatan Lokal Yang Ada Di Banten”Sarah Faradiba dari kelompok 5 sebagai pembuat
artikel dengan rubrik “kebudayaan”. Artikel Sarah Faradiba ini mengambil Rumah
Adat Khas Banten yaitu Rumah Adat Sulah Nyanda.
Komentar
Posting Komentar