Oleh: Riska Dwi Arianti
Fashion tanpa make-up ? Apa jadinya ? Begini tips dan
trik bermake-up yang fashionable.
Sebagai masyarakat Banten, saya akan memperkenalkan
Tatanan Hias Make-up Khas Banten, karena make-up di masakini bukan hanya
sekedar pemoles wajah, tetapi juga penunjang dalam fashion. Trend make-up
dengan berbagai paduan waarna, menciptakan kesan berkarakter pada wajah,
Saya ataupun Anda dan seluruh pembaca blog ini, pasti
selalu mencocokan busana yang di kenakan dengan make-up yang akan dibuat,
sehingga menghasilkan kesan berkarakter dan fashionable.
Adat Budaya Banten adalah termasuk salah satu budaya
tertua di Indonesia. Ragam budaya Banten sangat khas yang diwarnai oleh Agama
Islam sebagai agama mayoritas masyarakat Banten. Salah satu cara
melestarikannya adalah dengan mengembangkan tata rias pengantin yang mengambil
tema adat Banten.
Pada blog ini saya tertarik untuk menyoroti seputar
Fashion (Tata Rias). Mari kita bahas bersama, sehingga blog ini dapat menambah
pengetahuan seputar Tata Rias sebagai penunjang fashion.
Layaknya
tren busana yang selalu berputar, tren make up 2018 juga
mengalami pergeseran. Jika sepanjang 2017 riasan flawless yang
disempurnakan dengan lipstik matte dan alis tebal banyak
diminati kaum Hawa, bagaimana dengan tren make up 2018?
Nah,
karena blog kali ini bertema “Muatan Lokal” maka, akan dibahas seputar make-up
tradisional wilayah Banten.
Pernikahan
adalah momentum yang sangat istimewa, khususnya bagi kaum Hawa. Pada hari yang
berbahagia itu, setiap mempelai perempuan tentunya menginginkan tampil paling
cantik dan merasakan sensasi bagaikan puteri raja.
Jauh-jauh
hari, para calon pengantin telah mempersiapkan jiwa dan raganya untuk
menghadapi hari besarnya. Khususnya bagi para perempuan, memilih gaun pengantin
yang terindah adalah salah satu persiapan yang paling penting.
Namun,
selain gaun, riasan pengantin adalah elemen kunci yang membuat para mempelai
perempuan tampak sangat jelita melebihi penampilan pada hari-hari biasa.
Pengaplikasian riasan yang tepat akan membuat sang pengantin tampak bagaikan
ratu sejagad.
Nah, bagi Anda yang mungkin tengah merencanakan pernikahan dan
sedang mencari-cari inspirasi riasan untuk hari istimewa tersebut, ada beberapa
tip dan trik yang bisa dipertimbangkan sebelum menentukan gaya makeup seperti
apa yang akan dipilih.
Pada
dasarnya, tren riasan pengantin selalu datang silih berganti setiap musimnya.
Wardah Profesional Makeup Artist Carolina Septerita menjelaskan saat ini bridal
makeup yang sedang digandrungi adalah yang bernuansa nude.
Pertama,
mari kita pahami langkah-langkah berikut untuk menghasilkan make-up khas Banten
yang berkarakter:
Tip
dan Trik:
1. Pilih
alas riasan yang sesuai dengan warna kulit dan campurkan dengan foundation ber-tone kuning
untuk menetralkan. Sebisa mungkin jangan hanya menggunakan satu warna untuk
dasaran.
2. Riasan
mata harus lebih ditonjolkan. Aplikasi eyeshadow harus
memperhatikan kontur mata. Pastikan kontur mata (shadow dan highlight)
dilakukan dengan cermat dan simetris agar mata terlihat lebih ekspresif dan
lebih berkarakter.
3. Agar
riasan tidak luntur karena air mata atau keringat saat acara pernikahan,
aplikasikan dasaran sesuai dengan jenis kulitnya. Kulit sangat berminyak
disarankan untuk tidak menggunakan eyeliner di bawah mata,
bahkan yang waterproof sekalipun.
4.
Agar eyeliner (baik cair, gel, maupun
pensil) tidak ‘meleleh’ karena keringat atau air mata, kombinasikan
pengaplikasinya dengan bubuk eyeshadow warna gelap dan gradasikan
untuk tampilan lebih natural, tahan lama, dan memadati ruang-ruang kosong di
sela-sela eyeliner.
5. Pastikan
konsultasi dengan penata rias sebelum hari H. Lakukan makeup testsetidaknya
sepekan sebelum acara. Jarak makeup test dengan hari H tidak
boleh terlalu jauh, karena kondisi kulit bisa berubah akibat siklus pergantian
sel.
6. Jaga pola
makan pada hari-hari menjelang pernikahan. Hindari makanan berminyak dan pedas,
karena dapat membuat kulit berminyak dan mudah berkeringat. Gunakan serum vitamin
C untuk mengecilkan pori-pori dan membuat kulit kencang dan kenyal.
7. Hindari
pemakaian tabir surya dengan SPF di atas 30 agar tidak memantulkan kesan ‘wajah
keputihan’ pada saat dipotret, khususnya yang menggunakan flash.
8. Khusus
untuk riasan pengantin outdoor, jangan menggunakan dasaran terlalu
tebal. Pilih foundation cair, dan hindari foundation krim
karena lebih banyak kandungan minyaknya. Gunakanfoundation tipis-tipis
dan ditimpa dengan bedak two way cake yang agak banyak.
9. Khusus
untuk riasan pengantin indoor, pastikan kondisi ruangan (AC)
stabil. Jika ruangan tidak terlalu dingin, gunakan dasaran tipis-tipis. Jika
wajah pengantin cenderung berminyak, gunakan foundation cair.
Sebaliknya, jika kering gunakan foundation krim.
10. Untuk
riasan pengantin, pilih bedak two way cake karena dapat
menetralisir minyak alami kulit dan keringat. Aplikasikan secara
kering hanya dengan menggunakan sikat/kuas wajah, bukan dengan menggunakan
spons basah/lembab.
Adat Budaya Banten adalah termasuk salah satu budaya
tertua di Indonesia. Ragam budaya Banten sangat khas yang diwarnai oleh Agama
Islam sebagai agama mayoritas masyarakat Banten.Salah satu cara melestarikannya
adalah dengan mengembangkan tata rias pengantin yang mengambil tema adat
Banten.
Hal tersebut dikatakan sekretaris TUK LKP Dewi Puspita
,Euis Evi Puspitasari,disela acara uji kompetensi Tata Rias Pengantin (TRP)
yang bertemakan “Banten Lestari”, di TUK LKP Dewi Puspita jalan Kompleks
Kejaksaan I Kota Serang, Minggu (7/11).
“Kami mencoba melestarikan adat budaya Banten melalui
tata rias pengantin,sebab selama ini masyarakat Banten hanya tahu tata rias
gaya Barat,Sunda dan yang lainnya,sementara mereka tidak mengetahui bagaimana
tata rias penganten yang bercorak adat Banten,” kata Euis.
Oleh karena itu, lanjut Euis,pada uji kompetensi TRP yang
diikuti 19 peserta yang seluruhnya adalah siswa LKP dewi Puspita,bertemakan
“Banten Lestari”, untuk kembali menggali budaya-budaya Banten yang sudah
terlupakan oleh masyarakat Banten.
Lebih jauh,Euis menerangkan,seluruh materi baik teori
atau praktek pada uji kompetensi kali ini semuanya mengenai tata rias adat
Banten.Dan ciri khas yang paling menonjol pada tata rias pengantin Banten
diantaranya adalah Sanggul,yang dinamakan Nyimas Gamparan.
Diharapkan, tegas Euis,19 peserta uji kompetensi tersebut
setelah lulus nanti dapat mengembangkan serta mengenalkan kepada masyarakat
Banten khususnya dan Indonesia umumnya bahwa Banten memilik adat tata rias
pengantin.
Selain itu, sambung Euis dengan adanya uji kompetensi
tersebut diharapkan para siswa setelah lulus dari uji teori dan praktek menjadi
ahli tata rias pengantin yang siap terjun di masyarakat.
Bekal keahlian rias pengantin,lanjut Euis, sangat positif
dimiliki para ibu rumah tangga maupun remaja putri. Sebab, dengan memiliki
keahlian merias pengantin, selain bertambah pengetahuan dan wawasan juga bisa
mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarga.
“Yang mana pada akhirnya para siswa yang lulus uji
kompetensi,dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi negara pada umumnya,dan
ekonomi keluarga pada khususnya,” jelas Euis.
Lebih jauh Euis menjelaskan,sertifikasi kompetensi
merupakan salah satu komponen penting untuk menilai kompetensi seseorang dalam
bidang tata riasa pengantin. Dan melalui uji kompetensi di TUK yang
telah dinilai dan diverifikasi oleh lembaga sertifikasi komptensi,diharapkan
dapat memberikan manfaat untuk peningkatan mutu lulusan.
Euis menjelaskan,LKP Dewi Puspita telah resmi menjadi TUK
berdasarkan SK Nomor Kep.055/LSK.TRP/IV/2010 dan juga menyediakan sarana dan
prasarana pelayanan prima untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi yang
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tata Rias Pengantin.Dan
satu-satunya TUK tata rias pengantin yang ada di Kota Serang.
Pantauan FBn, seluruh peserta yang mengikuti uji
komptensi nampak serius dan sungguh menerapkan ilmunya yang diperoleh dari LKP
nya masing-masing. (LLJ)
Komentar
Posting Komentar